(Renungan tuk Pak Terkelin)
Telah kami dengarkan
Yang bapak pernah nyanyikan
Nyanyian syair politik murahan
Walau indah tapi jauh di atas awan
Tapi kami telah tulis jadi gubahan
Yang syairnya indah sungguhan
Jika Bapak datang dengan seluruh hati
Kami kan terima dengan sepenuh hati
Jika Bapak datang denga penuh rasa
Kami kan terima sepenuh jiwa dan raga
Tapi jika nanti di kemudian hari
Bapak hanya membangun tugu diri
Agar dipandang berjasa tuk negeri
Sementara rakyat tidak diperduli
Tugu akan kami ukir lebih indah lagi
Agar rakyat senang berselfi
Sambil melakukan demonstrasi
Ingatlah Bapak yang mulia
Bulan takkan selalu purnama
Bintang timbul kan tenggelam jua
Bila nanti bintang bapak pudar
Bapak tak usah gusar
Kami takkan lagi kasar
Tangis kamipun hanya sekedar
Karena kami telah jadi penyair
Ada yang jadi pemahat penuh sabar
Kami hanya memahatkan syair-syair
Sebagai sejarah penentu yang benar
Tugu bapak dari semen atau marmer
Berlapis emas atau tembaga tak berkadar
(Ndepox, 09/05/2016)
No comments:
Post a Comment